Perencanaan Bangunan Bertingkat

Kegiatan perencanaan adalah suatu kegiatan yang sangat pokok dan penting sebelum melaksanakan sebuah proyek. Terjadinya kesalahan pelaksanaan ataupun metode kerja yang tidak berurutan akan memberikan kerugian pada proyek. Perencanaan yang tepat dan matang akan memudahkan dalam mencapai tujuan utama sebuah pekerjan konstruksi, yaitu tepat waktu, tepat mutu, serta tepat biaya. Perencanaan yang dilaksanakan dalam sebuah proyek harus memenuhi persyaratan seperti dibawah ini, antara lain:

  1. Konstruksi harus kokoh dan memiliki nilai estetis yang baik.
  2. Mutu pekerjaan terjaga dengan baik.
  3. Biaya pelaksanaan harus efisien dan ekonomis.
  4. Waktu pelaksanaan tepat, sesuai dengan time schedule.
  5. Aman dan nyaman untuk digunakan.
  6. Mempertimbangkan aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
  7. Berdasarkan aturan hukum yang berlaku.
(Pudjianto,1996)


Pada umumnya dalam perencanaan suatu pekerjaan proyek konstruksi, terdiri dari 3 macam perencanaan, meliputi :

a. Perencanaan Arsitektur
b. Perencanaan Struktur
c. Perencanaan Mekanikal, Elektrikal, dan Plumbing.


Ketiga proses tersebut saling berkaitan dan harus ada koordinasi untuk menghasilkan suatu bangunan yang kuat, stabil, serta mempunyai view arsitektural yang baik, demi keamanan dan kenyamanan bangunan.

Fungsi bangunan ‘pada proyek tempat penulis kerja praktek’ adalah sebagai hunian yang tergolong sederhana dan terjangkau bagi masyarakat menengah kebawah (hunian bersubsidi). Termasuk dalam rumah susun sederhana hak milik (rusunami).
  • Tinjauan Perencanaan Arsitektur

Tahap yang pertama dari sebuah perencanaan bangunan adalah perencanaan arsitektural, yang didalamnya meliputi landscape bangunan, eksterior dan interior ruangan. Sesuai fungsi bangunan sebagai rusunami dengan kebutuhan akan unit hunian yang banyak, ‘proyek tempat penulis kerja praktek’ dirancang dengan bentuk bangunan menyerupai huruf U dengan corridor yang terletak memanjang diantara unit hunian (Gambar 1.1). Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan lahan yang ada. Untuk setiap unit huniannya dengan ukuran standar 5 x 5 m2, terdiri dari 2 kamar tidur, 1 ruang duduk, 1 kamar mandi, dan 1 balkon. Setiap lantai hunian untuk 7 (tujuh) towermemiliki jumlah total 350 unit hunian. Landscapeproyek tempat penulis kerja praktek’dengan tema “One Stop Service”, dilengkapi pusat perbelanjaan terbuka, tropical tree, dan playground yang terintegrasi di keseluruhan tower.

Dari segi eksteriornya, konsep desain arsitekturnya bergaya modern minimalis, simpel, dan praktis, sehingga cocok sebagai hunian masa kini yang sering diminati. Untuk perencanaan interiornya, jenis material finishing yang digunakan bersifat sederhana. Pasar yang diincar adalah konsumen dengan potensi pasar menengah kebawah.


perencanaan gedung bertingkat

Maket proyek
  • Tinjauan Perencanaan Struktur

Struktur adalah suatu kesatuan dan rangkaian beberapa elemen yang dirancang agar mampu menerima beban luar maupun berat sendiri tanpa mengalami perubahan bentuk yang melewati batas persyaratan

perencanaan gedung bertingkat

sistem-struktur-high-rise-building

Sistem Struktur High Rise Building

Pada dasarnya setiap sistem struktur pada suatu bangunan merupakan penggabungan berbagai elemen struktur secara tiga dimensi. Fungsi utama dari sistem struktur adalah untuk memikul secara aman dan efektif beban yang bekerja pada bangunan, serta menyalurkannya ke tanah melalui pondasi. Beban yang bekerja pada bangunan terdiri dari beban vertikal, beban horisontal/beban lateral, getaran, dan sebagainya. Pada high rise building, jika pengaruh beban horisontal/beban lateral lebih besar dari kriteria kekakuan (stiffness) yang direncanakan, maka dapat menimbulkan deformasi ataupun defleksi lateral yang besar. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan atau keruntuhan struktur. Untuk memperkecil deformasi ataupun defleksi lateral tersebut, maka digunakan dinding geser (shear wall) agar struktur menjadi lebih kaku.

Komentar

Postingan Populer